bagaimana jika?

nanti, bagaimana jika kita benar benar tak bertemu lagi?
ku rasa setiap sesuatu yang aku temui akan terus menjelma kamu.
saya akan melihat mu pada setiap pohon rindang. rasanya seperti kita sedang duduk dibawahnya ketika selesai kuliah.
atau pada setiap kursi kayu yang sering kita duduki ketika kita menunggu jadwal praktikum atau ketika kita ingin melihat matahari tenggelam. Pada  setiap kemeja hitam. Pada setiap celana Chino coklat.

Mungkin saya akan tiba tiba melihat kamu ketika saya tak sengaja mencium aroma apel. Kamu akan selalu ada pada setiap apapun dengan warna abu abu. Pada setiap hari jumat. dan kamu akan terus ada ketika saya berfikir tentang bumi bulat dan bumi datar (( kita pernah berdebat tentang hal ini )) waktu itu aku kesal tentang perbedaan pendapat antara aku dan kamu, tapi aku sekarang sadar "kalo gk beda, gak ngobrol kita". Ketika saya mendengar kata romusha.

kamu akan menjelma apapun yang terlihat oleh mataku. kita itu sesungguhnya satu bas, tapi kamu memilih menjadi dua. 

Komentar